Meine Profesoure Part III


Dosen gw rajin banget cerita. Beliau sangat kreatif.

Saking kreatifnya, 2 x 50 menit per minggu yang harusnya buat mengajar suatu mata kuliah,beliau sisipi beberapa cerita pendek yang tidak memakan waktu lama.. per cerita. per. ce..ri..ta.

masalahnya, kalo dijumlah semua cerita.

hampir sama dengan waktu tersebut.

dan inilah ceritanya.

"kalau di dataran miring, seperti lereng gunung, ya masalahnya itu erosi,kekeringan,longsor..... Dulu ada Dek,mahasiswa UGM mati saat jalan-jalan ke gunung, ada yang mati karena ular Dek. Tapi ya kalau ular, sebenarnya lebih baik yang digigit yang berbisa, soalnya pas digigit, mati langsung Dik. Lah kalau ularnya besar, seperti piton yang raksasa itu, kita bisa dililit. Ya masih mending kalau langsung digigit lalu di makan. Masalahnya ular raksasa semacam itu biasanya  melilit mangsanya Dik, lalu diplototin 3 jam. Sambil mikir, 'ini mangsanya mau dimakan apa diapain' gitu Dik.. ya kalau kita yang diliatin ular raksasa 1 jam, sudah mati ketakutan duluan Dik.. Nah mahasiswa yang mati tadi Dik, ada yang mati digigit ular berbisa di leher. Dia sudah PASTI mati Dik.."

sesaat semua orang di kelas terdiam dan berpikir.. gimana iya seorang dosen menentukan nasib kematian seseorang dengan mudahnya..

"Lah iya lah mati Dik, lha wong digigit di leher. Kalau digigit di tangan, tangannya diikat dengan sangat kencang supaya aliran darah berhenti dan racun tidak menyebar, jadi racunnya bisa dihisap minimal.. lah kalau di leher, masa iya lehernya mau diikat dengan sangat kencang juga? ya pasti mati lah Dik.. jadi begitu Dik masalah sistem pertanian di tanah miring.. biasanya dibuat teras.."

Comments

Post a Comment