Gunkanjima: 5, eye without 's'

25 Februari 2009

"jangan lupa bawa baju hangat buat dijalan,jaket,sweater, sama sarung tangan, obat-obatan biar kamu gak mual, terus jangan makan sembarangan, uang kamu cukup kan?" desak seorang wanita paruh baya di sebrang telfon genggamku. "iya ma, udah beres kok" jawabku singkat sambil memasukan pakaian dan segalanya kedalam koper coklat berlogo penunggang kuda yang memegang pedang. "jangan bilang asal beres, kamu juga harus liat kondisi badan kamu, jangan mentang-mentang black belt aikido tapi kesehatan di nomer dua-in" imbuhnya. "iya ma,aku ngerti,aku uda 27 tahun, masa iya aku ngeremehin kesehatan,udah dulu ya mah, ada tamu tuh di depan". "bener ya kamu jaga kesehatan dan.. " sambungan terputus. aku berlari ke depan melihat siapa yang datang, ku intip sebentar. seorang lelaki yang tinggi,kurus, dan tampan, dengan rambut panjang yang dikuncir rapi,kulit putih, rapi dengan jasnya yang agak klasik menunggu pintu terbuka. Jglek.."siapa ya?" tanyaku singkat. dia hanya tersenyum,lalu sedikit membungkuk memberi hormat dan.. dan berjalan pergi.. saat itu aku hanya merasa di dunia ini banyak orang aneh. dan saat itu aku melanjutkan persiapan. Dua jam kemudian aku dijemput mobil zebra mini sederhana berwarna hijau cerah dan diantarkan ke bandara, entah kenapa aku merasa sangat mengantuk sesaat setelah aku duduk dengan nyaman, aku tak kuasa menahan kantuk, dan akhirnya aku tertidur.

____________________________ ________________________________ ______

gila! tangan,kaki gw makin lama makin sakit, perih, gw lemes banget, tiba-tiba bangun di tempat kayak begini, dan bagusnya lagi, gw masih bareng bola pejal lenkap dengan bau amis darah dan bau muntah gw-karena gak tahan sama baunya- gw denger suara aneh, aneh banget. Suara kayak ada yang ngebanting barang, kayak sengaja membentur2kan ke tembok, suara teriakan orang-orang, kira-kira setengah jam gw denger, abis itu hening. gw masih merintih kesakitan, dan ketakutan, sialan. trap trap trap.. suara langkah kaki, trap trap trap, semakin keras! keras! keras! gila! ini kayaknya puncak ketakutan gw, gw udah ngerasa kalo bakal dibunuh dan bagian tubuh gw di jadiin souvenir, TRAP.. . suaranya kenceng deket banget sama gw, suara itu berhenti tepat di sebrang tembok dingin ini. tok.. tok.. gw merinding, gw bener-bener ketakutan, gw nangis tanpa henti di iringi rasa sakit diseluruh tubuh.. "panggil saya D, jangan pakai imbuhan mas,pak,tuan, atau apapun, jangan ditambah huruf lain, jika kamu memang butuh bantuan dan benci posisimu sekarang" suara seorang lelaki muda dengan perlahan namun pasti. suara itu membuatku semakin terpojok,benar-benar terpojok, aku tak habis pikir harus berbuat apa, tak bisa berteriak, mulutku terikat kencang dan akhirnya aku terpaksa mengikuti apa yang dikatakannya, ku bilang "D" dengan susah payah. lalu dia membuka pintu yang tersamarkan itu, pintu putih yang tidak bisa dilihat dengan mudah, dia membukannya seperti membuka kaleng sarden, padahal jelas-jelas itu pintu besi tebal. "terimakasih karena telah setuju dengan perjanjian ini, dengan ini saya hanya minta sedikit bayaran, saya tidak akan mempersulit, saya hanya butuh sesuatu untuk mengeluarkanmu dari sini, dan itu artinya membawamu pergi dari sini." dia melepas ikatan kencang mulut gw. gw bingung. "apa, apa yang lo mau?"tanya gw dengan sisa suara serak yang memang sudah mau habis. Lelaki itu tersenyum tipis dan membungkuk memberi hormat kecil lalu berkata "berikan saya mata kananmu,hanya mata kananmu"

to be continued...

Comments